Cara Backup Data Website dari Hosting

Sedang Trending 2 bulan yang lalu

Bagi pemilik website, info adalah aset paling berharga. Mulai dari file website, database, hingga konfigurasi sistem, semuanya berkedudukan krusial agar website tetap melangkah lancar. Sayangnya, banyak orang baru menyadari pentingnya backup setelah website mereka terkena masalah seperti serangan malware, kesalahan update, alias server hosting nan bermasalah.

Backup info website adalah langkah pencegahan untuk memastikan bahwa upaya online Anda tidak terhenti meski ada hambatan teknis. Artikel ini bakal membahas secara perincian gimana langkah backup info website dari hosting dengan kondusif dan praktis.

1. Mengapa Backup Data Website Penting?

Sebelum masuk ke teknis, mari pahami dulu faedah backup:

  • Perlindungan dari kesalahan manusia: Misalnya, file terhapus secara tidak sengaja.
  • Mengantisipasi serangan hacker alias malware: Jika website diretas, Anda bisa memulihkan info dengan cepat.
  • Keamanan saat update: Kadang pembaruan plugin, tema, alias sistem CMS (misalnya WordPress) bisa menyebabkan error.
  • Ketenangan pikiran: Dengan backup rutin, Anda tidak perlu panik ketika masalah datang.

Intinya, backup adalah asuransi digital untuk website Anda.

 Perlu alias Tidak?

2. Jenis Data nan Harus Dibackup

Tidak semua orang sadar bahwa backup website tidak hanya sekadar mengunduh file. Ada dua komponen krusial nan wajib Anda simpan:

  1. File Website
    • Termasuk tema, plugin, gambar, skrip, dan file konfigurasi.
    • Biasanya disimpan di berkas public_html alias www pada hosting.
  2. Database
    • Berisi semua konten dinamis, seperti artikel, postingan, komentar, dan info pengguna.
    • Untuk CMS seperti WordPress, Joomla, alias Drupal, database ini sangat vital.

Tanpa backup database, file website saja tidak cukup untuk memulihkan website sepenuhnya.

3. Cara Backup Data Website dari Hosting

Ada beberapa metode backup nan bisa Anda pilih. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan Anda.

a. Backup Melalui cPanel

Sebagian besar penyedia hosting menggunakan cPanel. Caranya:

  1. Login ke akun cPanel Anda.
  2. Cari menu Backup alias Backup Wizard.
  3. Pilih Full Backup untuk menyimpan semua info sekaligus.
  4. Jika mau lebih spesifik, pilih backup Home Directory (untuk file) dan backup MySQL Databases (untuk database).
  5. Unduh hasil backup ke komputer Anda.

Kelebihan metode ini adalah mudah dan tidak memerlukan pengetahuan teknis nan dalam.

b. Backup Menggunakan File Manager dan phpMyAdmin

Jika Anda mau backup manual:

  1. File Website:
    • Masuk ke cPanel → File Manager.
    • Arahkan ke berkas public_html.
    • Kompres berkas menjadi .zip, lampau unduh ke komputer.
  2. Database:
    • Masuk ke cPanel → phpMyAdmin.
    • Pilih database nan digunakan website Anda.
    • Klik Export → pilih format SQL → Unduh.

Metode ini memberi kontrol lebih perincian terhadap file dan database nan dibackup.

c. Backup dengan FTP (File Transfer Protocol)

Anda juga bisa menggunakan aplikasi FTP seperti FileZilla:

  1. Hubungkan FTP dengan perincian login dari hosting.
  2. Akses berkas utama website.
  3. Unduh semua file ke komputer lokal.
  4. Untuk database, tetap perlu export dari phpMyAdmin.

Metode FTP cocok untuk backup rutin lantaran bisa dilakukan kapan saja tanpa kudu login ke cPanel.

d. Backup Otomatis dari Hosting

Beberapa penyedia hosting premium menyediakan fitur backup otomatis harian alias mingguan. Fitur ini sangat praktis lantaran Anda tidak perlu repot melakukan backup manual. Namun, pastikan Anda tahu langkah mengakses dan mengunduh file backup tersebut jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

e. Backup dengan Plugin (Untuk WordPress)

Jika menggunakan WordPress, ada banyak plugin backup nan bisa membantu, seperti:

  • UpdraftPlus
  • All-in-One WP Migration
  • Duplicator

Plugin ini memungkinkan backup otomatis ke penyimpanan cloud seperti Google Drive, Dropbox, alias OneDrive.

4. Tempat Menyimpan File Backup

Membuat backup saja tidak cukup, Anda juga kudu menyimpannya dengan aman. Beberapa opsi penyimpanan:

  • Komputer lokal: Mudah diakses, tetapi rawan lenyap jika laptop rusak.
  • Cloud storage: Google Drive, Dropbox, alias OneDrive adalah opsi praktis dan aman.
  • Hard drive eksternal: Bisa digunakan sebagai salinan tambahan.

Prinsip umum: gunakan prinsip 3-2-1 (3 salinan, 2 media berbeda, 1 di luar letak utama).

5. Tips Backup Data Website

  • Lakukan backup rutin: Minimal seminggu sekali, alias setiap kali ada pembaruan besar.
  • Gunakan nama file jelas: Sertakan tanggal agar mudah dikenali.
  • Uji file backup: Pastikan file bisa dipulihkan dengan baik.
  • Gabungkan manual dan otomatis: Jangan hanya mengandalkan satu metode.

Kesimpulan

Backup info website dari hosting adalah langkah esensial untuk menjaga keamanan dan keberlangsungan upaya online. Ada banyak langkah untuk melakukannya, mulai dari fitur bawaan cPanel, manual melalui FTP, hingga menggunakan plugin otomatis. nan terpenting adalah konsistensi: lakukan backup secara rutin dan simpan di tempat nan aman.

Ingat, kehilangan info website bisa berfaedah kehilangan waktu, tenaga, apalagi reputasi bisnis. Dengan backup nan teratur, Anda selalu siap menghadapi situasi tak terduga dan menjaga website tetap melangkah tanpa hambatan.

Selengkapnya
Sumber Info Wordpress Dewabiz
Info Wordpress Dewabiz