Elektabilitas Partai Buruh 4,5 persen, Said Iqbal: optimis lolos 30 kursi di Senayan

Sedang Trending 7 bulan yang lalu

Bandung Barat | SekitarKita.id,- Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengatakan Partai Buruh optimistis bisa meloloskan 20 hingga 30 bangku di Senayan dalam kontestasi Pemilu 2024 nan tinggal 21 hari lagi.

Hal ini dikatakan Said saat mengadakan kampanye akbar di gedung HBS Cimareme, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa 23 Januari 2024.

Ia mengatakan, berasas hasil survei internal nan dilakukan Partai Buruh, elektabilitas partai nan berlogo padi dan didominasi warna oranye itu sudah mencapai 4,7 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pada hari ini Partai Buruh melakukan kampanye hari nan ketiga, sengaja memilih kampanye di Kabupaten Bandung Barat nan notabene wilayah pedoman petani dan juga pedoman buruh,” kata Said Iqbal saat konfrensi pers, Selasa.

 Abdul Kholilulloh)Presiden Partai Buruh, Said Iqbal (foto: Abdul Kholilulloh)

Ia menjelaskan, selain massa pekerja dari KBB juga datang massa dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Dihadiri ketiga ih ni, kata dia, Partai Buruh mau menyampaikan bilamana Tuhan mengizinkan di mana elektabilitas Partai Buruh dari survei internal itu sudah 4,7 persen.

Sehingga Partai Buruh sudah dapat dipastikan lolos ke Senayan dan meloloskan 20 sampai 30 bangku DPR RI.

“Pada waktu masuk ke Senayan nanti, kami bakal berfokus salah satunya pada bayaran nan layak, ialah naik 15 persen dan agunan sosial, serta reformal agraria,” ungkapnya.

 Abdul Kholilulloh)Partai Buruh mengadakan kampanye akbar di HBS, Cimareme, Bandung Barat (foto: Abdul Kholilulloh)

Terkait agunan sosial, sebut Said Iqbal, ada lima program agunan sosial nan bakal diperjuangkan Partai Buruh. Menurutnya, pada dua tahun pertama di DPR RI nanti, berbareng DPRD Provinsi dan tentu diperintahkan DPRD kabupaten/kota Partai Buruh bakal memperjuangkan agunan makanan dan agunan pengangguran unemployment insurance.

“Apa itu agunan makanan?, ialah kita bakal meminta negara melalui APBN dan APBD memberikan agunan makanan dalam corak cash money transfer,” sebutnya.

“Jadi, mentransfer duit cash ke ATM nan kelak bakal diberikan ke setiap penduduk miskin dan mendekati miskin di seluruh Indonesia,” sambungnya.

Nantinya, terang Said Iqbal, penduduk miskin bakal diberikan ATM dan ditransfer Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per bulan selama seumur hidup.

“Karena negara kudu melayani dan memberi makan orang miskin. Apa nan salah dengan memberikan makan orang miskin,” imbuhnya.

Kendati demikian, papar Said Iqbal, program agunan makanan ini bukan program agunan sosial, seperti nan digaungkan makan cuma-cuma dan susu gratis. Itu support sosial.

“Kami agunan sosial, seumur hidup kudu dikasih Rp 500 ribu dan ditransfer setiap bulan ke ATM selama seumur hidup,” bebernya.

Menurutnya, anggaran nan dibutuhkan tidak besar, jumlah orang miskin Rp 27,7 juta jiwa, kurang lebih jika dibulatkan sebanyak 30 juta jiwa kemudian dikali Rp 500 ribu misalnya, hanya Rp 15 triliun sebulan.

“Rp 15 triliun itu kemudian dikali 12 bulan alias setahun hanya Rp 180 triliun. Tidak perlu Rp 380 triliun seperti nan didengung-dengungkan dengan makanan gratis,” tuturnya.

Padahal, sambung Said Iqbal, rakyat cukup diberikan beras 10 kg tiap bulan, makanan layak, lauk pauk layak. Sehingga, ibu jamu gendong hasil jamu gendongnya ditabung.

Kemudian, tukang becak hasil dari becaknya ditabung, ojol dari hasil ojolnya ditabung, petani dari hasil taninya ditabung. Tapi tentang makanan negara nan kudu berikan.

“Haram hukumnya orang kelaparan di negeri nan kaya seperti Indonesia. Itulah nan kita sebut agunan makanan,” tegasnya.

“Saya pernah dikritik, mana mungkin. Saya jawab mungkin, lantaran cukai rokok sekarang itu Rp 230 triliun. Ngasih orang makan kita gak bakal bangkrut. Kasih dari duit cukai rokok alias dari sebagian APBN dan APBD,” tandasnya.

Selengkapnya
Sumber SekitarKita.id
SekitarKita.id