Konsolidasi partai PAN di Tegal, Caleg DPR RI Siti KDI temu kangen dengan penyiar radio kondang Mogal

Kabupaten Tegal | SekitarKita.id,-Ratusan masyarakat dan kader Partai Amanat Nasional (PAN) antusias hadiri konsolidasi kemenangan Prabowo-Gibran di Lapangan Kemantran, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, pada Sabtu 20 Januari 2024.

Hadir langsung dalam aktivitas tersebut, Calon Legislatif (caleg) DPR RI, Dapil XII Jateng partai PAN, Siti Rahmawati alias nan terkenal dikenal Siti KDI, para petinggi DPW PAN, dan sosok penyiar radio kondang di Tegal, Watemo Widjojo namalain Mogal Tegal.

Pedangdut Siti KDI kali pertama maju di bumi politik nan bakal mewakili Dapil Jateng 9, meliputi wilayah ialah Kabupaten Tegal, Brebes, dan Kota Tegal.

Dalam sambutannya, Caleg Siti KDI mengatakan, aktivitas ini corak kampanye dan pendekatan kepada masyarakat nan dimandatkan oleh DPP PAN pusat untuk terjun langsung menyapa penduduk di dapil Kabupaten Tegal.

Sorak sorai dari masyarakat nan datang menyemangati pendangdut Siti KDI ini, support demi support untuk perubahan mengalir kepada partai besutan Ketua Umum, Zulkifli Hasan.

Momen Siti KDI, Caleg DPR RI Dapil 9 Jateng partai PAN berswafoto dengan penyiar radio kondang Tegal, Mogal dan istri Siti Khodijah (foto: Mogal)

Acara lebih meriah dengan panggung intermezo untuk masyarakat Kabupaten Tegal dan beberapa artis lokal pantura, berikut visitor nan datang mendapatkan kupon door prize nan disediakan panitia penyelenggara.

“Ini aktivitas kampanye kami (PAN) untuk terjun langsung menyapa penduduk Kabupaten Tegal, sekaligus pembagian door prize berupa mesin cuci, lemari es sepeda lipat dan bingkisan lainnya, antusias masyarakat sangat tinggi,” kata Siti dilansir SekitarKita.ida pada sambutannya, Sabtu (20/01/2024).

Setelah sekian lama tinggal di negara Turki, Siti KDI kembali ke Indonesia dan menetap di Tanjung Priok Jakarta, dari support sang kaka Hj. Cici Paramida dan diminta DPP PAN untuk maju sebagai Caleg DPR RI.

“Kami siap memenangkan calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Gibran, untuk perubahan Kabupaten Tegal kedepannya, kami siap meraih bangku DPR RI sebanyak banyaknya,” sambungnya.

Momen fans Siti Khodijah berpotret berbareng Caleg DPR RI, Siti KDI (foto: Mogal)

Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus penyiar radio kondang Tegal, Watemo Widjojo namalain Mogal didampingi istri Siti Khodijah menyampaikan rasa terimakasih hadirnya Siti KDI,

Konsolidasi ini, kata Mogal, menjadi momentum jumpa kangen dan silaturahmi dengan Siti KDI nan merupakan adik dari Hj. Cici Paramida, dia merasa terharu memandang sosok pedangdut satu ini penuh dengan semangat menyapa penduduk Kabupaten Tegal.

“Saya bangga dengan sosok Siti KDI nan merupakan adik kandung dari musisi artis ternama Hj. Cici Paramida mau membikin perubahan di Kabupaten Tegal,” kata Mogal.

Ia mengatakan, perlu adanya pemimpin untuk membawa nama Kabupaten Tegal ke tingkat Nasional dan Internasional, mengingat, kata Mogal, wilayahnya merupakan potensi home industri dan wisata perlu didukung secara moril dari para pemangku kebijakan.

“Tegal merupakan kota home industri terkenal dengan julukan Jepang nya Indonesia, disini banyak potensi dari rumahan, contoh diwilayah Adiwerna terkenal bagian otomotif ada stainless dan lainnya. Lalu kemudian wilayah Dukuhturi terkenal dengan kampung martabak, nan lebih senter wisata Guci Tegal perlu adanya pengembangan dan perubahan kedepannya,” ujar Mogal.

Ditengah sepa perbincangan, kata Mogal, pihaknya berharap, dengan majunya Siti KDI bisa mnawa perubahan kongkrit untuk Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, baik infrastuktur jalan dan agunan kesehatan untuk masyarakat umum.

“Kami memang kenal baik dengan bu Siti KDI, dulu ibu Hj. Cici Paramida itu siswa saya saat tetap menjadi pembimbing qasidah (rebana), tadi sedikit berbincang keluhan kami di Kabupaten Tegal, tetap terdapat beberapa titik jalan rusak nan belum tersentuh, dan juga sulitnya mendapatkan agunan kesehatan untuk penduduk miskin, semoga apa nan menjadi visi misi Siti KDI terealisasi ketika jadi perwakilan rakyat nanti,” tandasnya.

Laporan: Mogal

Editor: Abdul Kholilulloh