Jember, BANGBARA.COM - Zannuba Ariffah Chafsoh alias nan berkawan disapa Yenny Wahid, Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini melakukan silaturahim dengan Ahlul Bait Pondok Pesantren (Ponpes) Fatihul Ulum Tanggul, Jember, Jawa Timur, Rabu, 22 November 2024.
Acara silaturahim ini dihadiri langsung oleh pengasuh Ponpes Fatihul Ulum Tanggul, KH. Sya’dullah, berikut para ustad, dan juga santriwan-santriwati.
Pada sesi tanya jawab usai pidato ilmiah, Yenny Wahid ditanya oleh salah satu santriwati mengenai langkah untuk memilih pemimpin agar Indonesia semakin maju kedepannya.
Baca Juga: Damai di Bumi Ajakan Grup Band Legendaris Koes Plus Ini Dia Lirik Lagunya
"Kami menginginkan pemimpin nan baik jujur dan dan disiplin. Saya mau bertanya gimana langkah untuk memilih pemimpin nan baik agar Indonesia semakin maju?," ujar santriwati tersebut bertanya kepada Yenny Wahid.
Yenny Wahid nan juga Direktur Wahid Fondation pun kemudian menjawab pertanyaan itu berikut menjelaskan bahwa memilih pemimpin sangat krusial untuk memastikan program-program nan ada bisa menyentuh kesejahteraan rakyat.
Bahkan juga menurutnya, ada dalilnya ialah 'kebijakan pemimpin itu kudu berangkaian langsung dengan kesejahteraan rakyat nan dipimpinnya'.
Baca Juga: Puluhan Sampah Berserakan di Kantor Bupati Maluku
"Kita perlu cari pemimpin nan mau membantu anak-anak muda mencari pekerjaan nantinya, anak-anak santri bisa segera ijazahnya diakui setara dengan luluasan umum. Kita cari nan seperti itu," ujar Yenny Wahid.
"Pemimpin nan memberikan danasiwa unik untuk para santri untuk keluar negeri, nan mau memberikan biaya upaya untuk santri," lanjutnya.
Yenny nan terus didesak peserta untuk menyebut nama paslon di Pilpres 2024 tersebut enggan menyebut namanya lantaran tidak mau kedatangannya dianggap kampanye politik di lembaga pendidikan.
Baca Juga: Luar Biasa! Orang Terkaya di Arab Saudi Ini Memilih Hidup Miskin Untuk Beramal, Ini Dia Sosoknya
Yeni hanya memberikan gambaran kriteria pilihannya ialah pemimpin nan dekat dengan Gus Dur, ialah ayahnya.
"Dan nan paling krusial pastinya nan bakal saya pilih nan dekat dengan Gus Dur, nan dulu pernah jadi kader nya Gus Dur sampai sekarang. Kira-kira itu," jelasnya.
"Saya mau pemimpin kedepan itu kerjanya sigap dan wakilnya orang nan punya komitmen untuk menegakkan hukum, nan memberantas korupsi di Indonesia namanya Ganjar Mahfud," paparnya.